1.
Model Atom Democritus
Democritus berpendapat bahwa jika
suatu benda dibelah terus menerus, maka pada saat tertentu akan didapat akan
didapat bagian yang tidak dapat dibelah lagi. Bagian seperti ini oleh
Democritus disebut atom Istilah atom berasal dari bahasa yunani “a” yang
artinya tidak, sedangkan “tomos” yang artinya dibagi. Jadi, atom adalah bagian terkecil
dari suatu unsur yang tidak dapat dibelah lagi namun namun masih memiliki sifat
kimia dan sifat fisika benda asalnya.
Atom dilambangkan dengan ZXA ,
dimana A = nomor massa (menunjukkan massa atom, merupakan jumlah proton dan
neutron), Z = nomor atom (menunjukkan jumlah elektron atau proton). Proton
bermuatan positif, neutron tidak bermuatan (netral), dan elektron bermuatan
negatif. Massa proton = massa neutron = 1.800 kali massa elektron. . Atom-atom
yang memiliki nomor atom sama dan nomor massa berbeda disebut isotop, atom-atom
yang memiliki nomor massa sama dan nomor atom berbeda dinamakan isobar,
atom-atom yang memiliiki jumlah neutron yang sama dinamakan isoton.
2. Model Atom John Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton adalah
seorang guru di Inggris yang melakukan perenungan tentang atom. Hasil
perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan
Democritus adalah bahwa benda itu berbentuk pejal.
- Kelemahan model
atom John Dalton :
Teori atom Dalton tidak dapat
menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin
bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron
yang bergerak.
3. Model Atom J.J.
Thomson
Pada tahun 1897, J.J Thomson
mengamati elektron Dia menemukan bahwa semua atom berisi elektron yang
bermuatan negatif. Dikarenakan atom bermuatan netral, maka setiap atom harus
berisikan partikel bermuatan positif agar dapat menyeimbangkan muatan negatif
dari elektron.
Kelemahan model atom Thomson
Model Thomson ini tidak dapat
menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
4. Model Atom Rutherford
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar α pada lempeng emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford.
a.
Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong.
b.
Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan
pusat massa atom.
c.
Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yanga
sangat tinggi.
d.
Sebagian besar partikel α lewat tanpa mengalami
pembelokkan/hambatan. Sebagian
kecil dibelokkan, dan sedikit sekali
yang dipantulkan.
Kelemahan Model Atom Rutherford
Menurut hukum fisika klasik,
elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan energi dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan
energi dan akhirnya menempel pada inti.
a.
Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana
letak elektron dan cara rotasinya terhadap ini atom.
b.
Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi
atom menjadi tidak stabil.
c.
Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen
(H).
5. Model Atom Niels Bohr
Pada tahun 1913, Niels Bohr
mengemukakan pendapatnya bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Model atom Bohr merupakan
penyempurnaan dari model atom Rutherford.
Kelemahan teori atom Rutherford
diperbaiki oleh Neils Bohr yaitu
:
a. Elektron-elektron yang mengelilingi
inti mempunyai lintasan dan energi tertentu.
b. Dalam orbital tertentu, energi
elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap energi jika berpindah ke orbit
yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika berpindah ke orbit yang lebih
dalam.